Jumat, 30 Desember 2011

Klasifikasi Karya Seni Rupa


Posted on October 10, 2009 by mazgun
Jika kita melihat karya-karya seni rupa yang berkembang pesat dan kian beraneka ragam jenisnya terkadang membuat kita kesulitan menggolongkan karya-karya seni rupa tersebut. Begitupun dalam menyebut atau memberi nama sebuah karya seni rupa seringkali masih kurang tepat, bahkan jauh dari pengertian yang sesungguhnya. Hal tersebut lebih dikacaukan lagi dengan tidak adanya batasan dan fungsi yang pasti dalam proses pembuatannya. Sebagai contoh karya-karya seni terapan yang pada kenyataannya tidak memiliki fungsi secara praktis terhadap kebutuhan fisik manusia, namun hanya sekedar bertujuan dekoratif atau menghias saja. Demikian pula pada sebagian karya seni murni yang ternyata tidak sekedar memenuhi kebutuhan estetik semata, namun dapat berfungsi menopang kebutuhan hidup manusia secara fisik, atau dengan kata lain memiliki nilai pakai.
Kenyataan seperti di atas memang dapat terjadi pada sebagian karya seni rupa. Namun, jika kita lihat pendekatan secara umum kita dapat menggolongkan karya-karya seni rupa sebagai berikut:
1.Karya Seni Rupa Murni (Fine Art)
Karya seni rupa murni merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan estetik atau nilai-nilai keindahan semata, terlepas dari fungsi praktis. Karya semacam ini dibuat untuk kepentingan mengekspresikan emosi atau perasaan penciptanya. Yang tergolong karya seni murni yaitu seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni lukis merupakan karya yang umumnya berbentuk dua dimensi dan dibuat di atas permukaan kertas, kanvas, dinding, kaca dan bahan lain yang memungkinkan untuk itu. Bahan pewarna yang digunakan dpat menggunakan cat, tinta, arang, pensil dan lain-lain. Ada pula karya seni lukis yang dibuat pada tubuh manusia yang lazim disebut body painting. Teknik melukis dapat beragam. Secara konvensional dengan menyapukan bahan pewarna menggunakan alat berupa kuas, namun ada pula teknik melukis yang memanfaatkan plototan cat dari tubenya, atau bahkan dengan sapuan jari-jari tangan senimannya. Seni patung merupakan karya seni rupa yang berbentuk tiga dimensi (dapat dinikmati dari beberapa arah pandang) dibuat dengan menggunakan berbagai media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin, tanah liat atau bahkan es. Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang dipakai, dengan cara membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun dengan teknik cetak. Corak seni patung juga bermacam-macam, ada patung naturalis yang menggambarkan benda seperti wujud asli yang ada di alam, ada pula yang bercorak abstrak sehingga sulit dikenali bentuknya. Sedangkan seni grafis merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik cetak seper teknik cukil, lithografi, teknik cap, cetak sablon,  teknik cukil, lithografi, cap, cetak sablon dan lain-lain. Seperti halnya seni lukis, seni grafis dibuat untuk tujuan mengekspresikan emosi dan gagasan senimannya.
2. Seni Rupa Terapan (Applied-Art)
Berbeda dengan seni rupa murni, seni rupa terapan dibuat dengan mengutamakan tujuan praktis, dengan kata lain dimanfaatkan fungsi pakainya untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia.  Namun demikian karya seni rupa terapan diupayakan memilki nilai artistik pula. Membuat karya seni rupa terapan tidak sebebas membuat karya seni rupa murni karena di dalamnya harus mempertimbangkan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti syarat keamanan (security), kenyamanan (comfortable), dan keluwesan dalam penggunaan (flexibility).
Mengingat banyaknya jenis karya tersebut, maka karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu desain dan kriya. Desain merupakan karya seni yang dibuat berdasarkan pesanan atau permintaan clien (pemesan). Yang termasuk dalam karya desain yaitu; desain grafis (desain komunikasi visual), desain arsitektur (rancang bangun), dan desain produk. Karya desain grafis adalah karya yang dibuat untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada publik atau khalayak umum seperti poster, iklan, baliho, selebaran, pamflet, banner, kartu ucapan, desain undangan dan lain-lain. Desain arsitektur adalah karya seni rupa yang bertujuan memenuhi kebutuhan akan hunian atau tempat tinggal dan fasilitas umum seperti rumah, gedung, tempat ibadah, jembatan dan lain-lain. Sedangkan desain produk merupakan karya seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seerti perabot rumah tangga, alat elektronik, alat komunikasi, alat transportasi, aksesoris, busana, dan lain-lain.
Ketiga jenis desain di atas umumnya dibuat dengan menggunakan alat-alat berteknologi modern dan mamanfaatkan bahan-bahan sintetis atau bahan buatan. Karena dibuat dengan menggunakan mesin, maka produksinya dapat dibuat dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif singkat, namun unsur ekspresi tidak tersampaikan secara bebas karena prosesnya tidak melibatkan sentuhan tangan langsung dari penciptanya.
Seni kriya atau seni kerajinan memilki perbedaan dengan desain. Kebanyakan karya seni kriya dibuat secara tradisional dengan keterampilan tangan pembuatnya dan banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti kayu, bambu, batu, logam, tanah liat, kulit binatang, dan lain-lain. Karya seni kriya kini banyak digemari karena unsur keasliannya, tak heran orang-orang banyak yang merasa bangga mengoleksi barang-barang kriya daripada barang-barang buatan pabrik. Yang termasuk dalam golongan karya seni kriya diantaranya; keramik (gerabah), ukir kayu, kerajinan kulit, anyaman, batik, dan kerajinan logam.
Pada perkembangannya jenis seni kriya jauh lebih banyak mengeksplorasi bahan-bahan alam seperti kulit kerang, batu-batuan, bahkan tumbuhan. Banyak pula sebagian bahan limbah dan bahan sintetis yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan seperti limbah plastik, kertas, karet, dan lain-lain. Sekalipun memanfaatkan bahan buatan, namun karya-karya semacam ini tetap digolongkan dalam seni kriya. Barangkali orang-orang lebih banyak melihatnya dari segi proses membuatnya yang mengandalkan kreativitas dan keterampilan tangan ketimbang dari segi bahan. Kini seni kriya tumbuh makin pesat di Indonesia. Banyak daerah-daerah yang kemudian menjadi sentra-sentra kerajinan. Kondisi geografis dan demorafi Indonesia merupakan faktor pendukung menjamurnya seni kerajinan Nusantara.

Kamis, 29 Desember 2011

Gambar - Patung Haramkah?


blog.re.or.id > Muslim > Gambar dan Patung untuk Alat Pendidikan, Bolehkah?
Muslim category
Gambar dan Patung untuk Alat Pendidikan, Bolehkah?” ketegori Muslim. Pak Ustadz,Bagaimana hukumnya membuat dan/atau memakai gambar dan patung makhluk hidup dengan tujuan untuk pendidikan/ilmu pengetahuan? Misalnya gambar hewan untuk mengenalkan ke anak-anak atau patung anatomi manusia untuk tujuan pendidikan/ilmu pengetahuan.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas jawabannya.
Wassalam,
Gunawan
Jawaban
Assalamu `alaikum warahamtullahi wabarakatuh,
Kalau kita telusuri hadits-hadits nabawi, memang kita akan mendapatkan begitu banyak dalil yang secara sekilas mengharamkan gambar. Maksudnya gambar makhluk hidup. Sabda Rasulullah s.a.w.:
Sesungguhnya orang yang paling berat siksaannya nanti di hari kiamat, yaitu orang-orang yang menggambar gambar-gambar ini. Dalam satu riwayat dikatakan: Orang-orang yang menandingi ciptaan Allah.
Dan Rasulullah s.a.w. memberitahukan juga dengan sabdanya:
Barangsiapa membuat gambar nanti di hari kiamat dia akan dipaksa untuk meniupkan roh padanya; padahal dia selamanya tidak akan bisa meniupkan roh itu.
Rahasia Diharamkannya Gambar
Tetapi kita perlu juga memahami secara seksama latar belakang pengharaman gambar tersebut serta kriteria yang menjadikannya benda yang diharamkan. Terutama dalam hal ini adalah untuk membela kemurnian tauhid dan supaya jauh dari menyamai orang-orang musyrik yang menyembah berhala-berhala yang dibuatnya oleh tangan-tangan mereka sendiri, kemudian dikuduskan dan mereka berdiri di hadapannya dengan penuh khusyu’.
Kesungguhan Islam untuk melindungi tauhid dari setiap macam penyerupaan syirik telah mencapai puncaknya. Islam dalam ikhtiarnya ini dan kesungguhannya itu senantiasa berada di jalan yang benar. Sebab telah menjadi sebuah tradisi yang selalu terjadi di kalangan umat-umat terdahulu, di mana mereka itu membuat gambar dan patung orang-orang yang shaleh mereka yang telah meninggal dunia kemudian disebut-sebutnya nama mereka itu. Lama-kelamaan dan dengan sedikit demi sedikit orang-orang saleh yang telah dilukiskan dalam bentuk patung itu dikuduskan, sehingga akhirnya dijadikan sebagai Tuhan yang disembah selain Allah; diharapkan, dan ditakuti serta diminta barakahnya.
Hal ini pernah terjadi pada kaum Wud, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nashr. Dan hampir semua peradaban manusia tidak pernah lepas dari keterjebakan untuk membuat berhala.
Rahasia diharamkannya gambar bagi pelukisnya, karena umumnya para pelukis yang itu akan diliputi perasaan takjub atas karyanya, sehingga seolah-olah dia dapat menciptakan suatu makhluk yang tadinya belum ada atau dia dapat membuat jenis baru yang bisa hidup yang terbuat dari tanah.
Keringanan/ Rukhsah dan Pengecualian
Namun di balik dari semua rahasia diharamkannya gambar, ada hal-hal yang tetap membolehkan diwujudkannya model dari makhkluq hidup, seperti untuk pengajaran, penelitian, permainan anak-anak dan keperluan lainnya. Yang penting adalah bahwa patung atau benda itu itu tidak dimaksudkan untuk diagung-agungkan dan tidak berlebih-lebihan serta tidak ada suatu unsur larangan di atas, maka dalam hal ini Islam tidak akan bersempit dada dan tidak menganggap hal tersebut suatu dosa.
Ada juga dalil dan nash yang membolehkan bentuk tiruan makhkluq hidup yang telah dibuat cacat bentuknya, sehingga tidak lagi menjadi tiruan yang sempurna.
Di dalam hadis disebutkan, bahwa Jibril a.s. tidak mau masuk rumah Rasulullah s.a.w. karena di pintu rumahnya ada sebuah patung. Hari berikutnya pun tidak mau masuk, sehingga ia mengatakan kepada Nabi Muhammad:
Perintahkanlah supaya memotong kepala patung itu. Maka dipotonglah dia sehingga menjadi seperti keadaan pohon.
Dari hadis ini segolongan ulama ada yang berpendapat diharamkannya gambar itu apabila dalam keadaan sempurna, tetapi kalau salah satu anggotanya itu tidak ada yang kiranya tanpa anggota tersebut tidak mungkin dapat hidup, maka membuat patung seperti itu hukumnya mubah,
Tidak semua bentuk tiruan makhluk hidup itu diharamkan, karena ada dalil-dalil yang bersifat umum namun ada juga dalil-dalil lainnya yang bersifat khusus, rukhshah atas dalil-dalil yang bersifat umum.
Khusus dalam masalah boneka sebagai alat peraga dalam pengajaran, maka menurut hemat kami bukanlah termasuk kriteria jenis yang diharamkan dalam Islam.
Dapat kami simpulkan hukum masalah gambar dan yang menggambar sebagai berikut:
·  Macam-macam gambar yang sangat diharamkan ialah gambar-gambar yang disembah selain Allah, seperti Isa al-Masih dalam agama Kristen. Gambar seperti ini dapat membawa pelukisnya menjadi kufur, kalau dia lakukan hal itu dengan pengetahuan dan kesengajaan.
·  Begitu juga pemahat-pemahat patung, dosanya akan sangat besar apabila dimaksudkan untuk diagung-agungkan dengan cara apapun. Termasuk juga terlibat dalam dosa, orang-orang yang bersekutu dalam hal tersebut.
·  Termasuk dosa juga, orang-orang yang melukis sesuatu yang tidak disembah, tetapi bertujuan untuk menandingi ciptaan Allah. Yakni dia beranggapan, bahwa dia dapat mencipta jenis baru dan membuat seperti pembuatan Allah. Kalau begitu keadaannya dia bisa menjadi kufur. Dan ini tergantung kepada niat si pelukisnya itu sendiri.
·  Di bawah lagi patung-patung yang tidak disembah, tetapi termasuk yang diagung-agungkan, seperti patung raja-raja, kepala negara, para pemimpin dan sebagainya yang dianggap keabadian mereka itu dengan didirikan monumen-monumen yang dibangun di lapangan-lapangan dan sebagainya. Dosanya sama saja, baik patung itu satu badan penuh atau setengah badan.
·  Di bawahnya lagi ialah patung-patung binatang dengan tidak ada maksud untuk disucikan atau diagung-agungkan, dikecualikan patung mainan anak-anak dan yang tersebut dari bahan makanan seperti manisan dan sebagainya.
·  Selanjutnya ialah gambar-gambar yang oleh pelukisnya atau pemiliknya sengaja diagung-agungkan seperti gambar para penguasa dan pemimpin, lebih-lebih kalau gambar-gambar itu dipancangkan dan digantung. Lebih kuat lagi haramnya apabila yang digambar itu orang-orang zalim, ahli-ahli fasik dan golongan anti Tuhan. Mengagungkan mereka ini berarti telah meruntuhkan Islam.
·  Di bawah itu ialah gambar binatang-binatang dengan tidak ada maksud diagung-agungkan, tetapi dianggap suatu manifestasi pemborosan. Misalnya gambar gambar di dinding dan sebagainya. Ini hanya masuk yang dimakruhkan.
Adapun gambar-gambar pemandangan, misalnya pohon-pohonan, korma, lautan, perahu, gunung dan sebagainya, maka ini tidak dosa samasekali baik si pelukisnya ataupun yang menyimpannya, selama gambar-gambar tersebut tidak melupakan ibadah dan tidak sampai kepada pemborosan. Kalau sampai demikian, hukumnya makruh.
Adapun fotografi, pada prinsipnya mubah, selama tidak mengandung objek yang diharamkan, seperti disucikan oleh pemiliknya secara keagamaan atau disanjung-sanjung secara keduniaan. Lebih-lebih kalau yang disanjung-sanjung itu justru orang-orang kafir dan ahli-ahli fasik, misalnya golongan penyembah berhala, komunis dan seniman-seniman yang telah menyimpang.
Terakhir, apabila patung dan gambar yang diharamkan itu bentuknya diubah atau direndahkan , maka dapat pindah dari lingkungan haram menjadi halal. Seperti gambar-gambar di lantai yang biasa diinjak oleh kaki dan sandal.
Wallahu a’lam bishshawab, Wassalamu `alaikum warahamtullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc.

Sejarah Seni Lukis Indonesia


Sejarah seni lukis di Indonesia

Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Awalnya pelukis Indonesia lebih sebagai penonton atau asisten, sebab pendidikan kesenian merupakan hal mewah yang sulit dicapai penduduk pribumi. Selain karena harga alat lukis modern yang sulit dicapai penduduk biasa.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda.
Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa.
Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama.
Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Para pelukis kemudian beralih kepada potret nyata kehidupan masyarakat kelas bawah dan perjuangan menghadapi penjajah.
Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda, namun lebih sebagai sarana ekspresi pembuatnya. Keyakinan tersebut masih dipegang hingga saat ini.
Perjalanan seni lukis kita sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.[rujukan?]

Aliran seni lukis

Surrealisme

Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.


Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

Aliran lain

*       Ekspresionisme
*       Impresionisme
*       Fauvisme
*       Neo-Impresionisme
*       Realisme
*       Naturalisme
*       De Stijl

Abstraksi

Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.

Pelukis Indonesia

*       Affandi
*       Agus Djaya
*       Barli Sasmitawinata
*       Basuki Abdullah
*       Djoko Pekik
*       Dullah
*       Hendra Gunawan
*       Herry Dim
*       Jeihan
*       Kartika Affandi
*       Lee Man Fong
*       Otto Djaya
*       Popo Iskandar
*       Raden Saleh
*       S. Sudjojono
*       Srihadi
*       Sri Warso Wahono
*       Trubus

Materi Seni Rupa Kelas VII


SENI  BUDAYA
Oleh: Asim Sulistyo, S.Pd. SMP N 3 Bayat

A.     Pengertian Budaya : Budaya berasal dari bahasa Sansekerta (Buddayah),  dan bentuk jamaknya adalah  Budi dan Daya.
  1. Budi          :  artinya akal, pikiran, nalar 
  2. Daya          :  artinya usaha, upaya, Ikhtiar

Ø  Jadi Kebudayaan adalah segala akal pikiran dalam berupaya atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.




B.     Pengertian Seni :

1.      Ki. Hadjar Dewantara : Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia,
2.      Herbert Read               :  Aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan,
3.      Ahdiat Karta Miharja   :  Kegiatan rohani yang merefleksi pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan/jiwa orang lain.

C.     Cabang-cabang Seni ada 5 yaitu :
  1. Seni Rupa
2.      Seni Tari/gerak
  1. Seni Suara/Vocal/Musik
4.      Seni Sastra
  1. SeniTeater/drama


D.      Macam-Macam Seni Rupa :
1.      Seni lukis
2.      Seni Kriya
3.      Seni Patung
4.      Seni Dekorasi
5.      Seni Reklame
6.      Seni Arsitektur, dll.

E.       Macam-Macam Seni Suara/Musik :
1.      Musik klasik
2.      Musik jazz
3.      Musik pop
4.      Musik bosa
5.      Musik rock
6.      Musik tradisional, dll.

F.       Macam-Macam Seni Tari/Gerak :
1.      Tari klasik
2.      Tari kreasi baru
3.      Tari tradisional
4.      Tari modern, dll.

G.      Macam-Macam Seni Sastra :
1.    Puisi
2.      Cerpen
3.    Prosa
4.      Pantun, dll.

H.     Macam-Macam Seni Teater/Drama :
1.    Teater lama
2.    Teater komedi
3.   Teater baru
4.    Sendratasik (seni drama dan musik)

Ø  Seni Rupa Menurut Fungsinya :
1.      Seni Rupa Murni (Fine Art) :
Seni rupa yang diciptakan tanpa mempertimbangkan kegunaannya atau seni bebas (Free Arat).
Contoh : seni lukis, seni patung, seni grafika dll.

2.      Seni Rupa Terapan/pakai (Applied Art) :
Seni rupa yang diciptakan dengan mempertimbangkan kegunaannya atau fungsinya.
Seni terapan (Applied Art) adalah karya  yang mempunyai nilai keindahan (estetis) dan juga berguna dalam kehidupan sehari-hari.


Ø  Macam-macam seni terapan :
  1. Seni Batik
2.      Seni Mode
  1. Seni Kriya
4.      Seni Illustrasi
  1. Seni Dekorasi
6.      Seni Keramik
  1. Seni Reklame/Iklan
8.      Seni Arsitekstur/bangun

Ø  Seni Rupa Menurut Ujudnya :
  1. Seni Rupa Dua Demensi (dwi matra) :
Karya seni rupa yang mempunyai dua ukuran (panjang dan lebar).
 Contoh : lukisan, batik, illustrasi, photo, dll
  1. Seni Rupa Tiga Demensi (tri matra) :
Karya seni rupa yang mempunyai tiga ukuran (panjang, lebar, tinggi).
Contoh : patung, kursi, meja, monument, motor, taman, dll

Ø  Unsur-unsur Seni Rupa :
1.      Garis                :  garis lurus (vertikal, horizontal), garis lengkung, garis patah-patah
2.      Bidang             :  bidang lingkaran, elips, segi tiga, bujur sangkar, dll.
3.      Gelap Terang   : tebal-tipis karena pengaruh cahaya.
4.      Texstur            :  nilai raba dari permukaan (texstur nyata dan texstur semu).
5.      Warna              :  memberikan makna simbolis pada karya.




W A R N A


Ø  Pengertian Warna

1.      Warna menurut ilmu Fisika adalah kesan yang di timbulkan oleh cahaya pada mata
2.      Warna menurut ilmu bahan adalah berupa pigmen-pigmen

v  Jadi dengan adanya cahaya maka benda-benda di alam semesta ini menjadi berwarna. Benda yang terkena cahaya akan memantulkan  pigmen-pigmen warna dan pigmen warna tersebut diterima oleh mata. Tanpa ada cahaya semua benda tak berwarna/gelap/hitam.

Ø  Secara umum warna terdiri dari 3 macam, yaitu :
1. Warna Primer,      2. Warna Skunder,     3. Warna Tertier

1.      Primer     : adalah warna dasar, warna yang tidak terbuat dari campuran warna lain.
  1. Warna Merah
  2. Warna Kuning
  3. Warna Biru

2.      Skunder  : adalah warna campuran dua warna primer
a.       Merah  + Kuning    :  Orange
b.      Kuning + Biru        :  Hijau
c.       Biru      + Merah    :  Ungu/Violet

3.      Tertier     : adalah campuran dari warna primer dengan warna skunder  
a.       Ungu  +  Merah      :  Coklat
b.      Ungu  +  Biru         :  Ungu kebiruan
c.       Hijau  +  Biru         :  Hijau kebiruan, dll.

Ø  Makna Simbolis  Warna
1.
Merah
: hidup, riang, berani, dinamis
6.
Hijau
: segar, damai, harapan
2.
Biru
: dingin, tenang, jauh
7.
Coklat
: kukuh, kuat, stabil
3.
Kuning
: gembira, luhur, agung
8.
Hitam
: sedih, berkabung, menyerah
4.
Orange
: riang, panas
9.
Putih
: suci, sedih, pasif, menyerah
5.
Ungu
: tenang, rahasia
10.
Jambu
: ringan, tenteram, romantis

MACAM – MACAM SENI RUPA


1.      Seni Lukis
Karya seni dua demensi  yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si pencipta. Pelukis yang  sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah, sedangkan pelukis yang sedang gembira akan tercipta karya yang riang. Karya tersebut terlihat pada goresan, garis-garis dan pewarnaan.
2.      Seni Illustrasi
Kata Illustrasi berasal dari Bahasa Inggris (Illustrare) artinya menghias, menerangkan atau menjelaskan dengan gambar. Contoh : gambar illustarsi pada buku Biologi, fisika, inggris, dll.
3.      Seni Reklame
Reklame berasal dari Bahasa Latin (Re dan Clamo) artinya berteriak berulang-ulang. Tujuannya untuk mempengaruhi, mengajak, menghimbau orang lain. Contoh : iklan, spanduk, poster, dll.
4.      Seni Grafik (mencetak)
Suatu karya yang dihasilkan melalui cetak-mencetak dari klise. Contoh : sablon, klise photo.
5.      Seni Patung
Karya seni tiga demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si pencipta.
6.      Seni Bangun (arsitektur)
Karya seni tiga demensi yang mempunyai nila estetik. Contoh : rumah, monument, jembatan. Dll
7.      Seni Dekorasi
Karya seni yang bertujuan menghias suatu ruangan agar lebih indah.
Contoh : Interior (dalam ruang : kamar, ruang pertemuan, panggung, dll)
              Eksterior (luar ruang : taman, kebun)
8.      Seni Ukir (pahat)
Karya seni terapan dua demensi yang cara pembuatannya dengan cara di ukir. Contoh : kursi ukir
Ukir gaya Jepara, gaya Bali, Gaya Yogyakrta, gaya Cirebon, gaya Surakarta, dll.
9.      Seni Kerajinan
Karya seni terapan yang biasanya untuk hiasan dan cenderamata. Contoh : kipas, gelang, cincin.
10.  Seni Mode
Karya ini merupakan seni tata busana/pakaian.
11.  Seni Fotografi (Potret)
Fotografi merupakan media yang digunakan untuk mengabadikan suatu moment penting. Dengan media fotografi segala peristiwa dan pengalaman bisa kita pelajari untuk masa depan yang lebih baik lagi.




A P R E S I A S I


Ø  Pengertian Apresiasi
Apresiasi berasal dari bahasa Inggris (Appreciate) artinya penghargaan. Jadi apresiasi karya seni rupa adalah penghargaan/menghargai karya dengan kriteria-kriteria tertentu.

1.      Kriteria Ber-apresiasi meliputi :
a.       Ide atau Gagasan                                         
b.      Teknik dan Representatif/Daya tampil
c.       Kreativitas
d.      Daya Guna
e.       Gaya/Ciri individu


2.      Tingkat-Tingkat Apresiasi Seni Rupa :
a.       Penikmatan
  1. Penghayatan
c.       Pemahaman
  1. Implikasi/Penerapan
e.       Penilaian
  1. Keamanan

3.      Prinsip-Prinsip Apresiasi Seni Rupa
a.       Komposisi
  1. Harmoni/Keselarasan
c.       Proporsi
  1. Ritme/Irama
e.       Center of Interest/Pusat perhatian
  1. Unity/Kesatuan
g.       Balance/Keseimbangan
  1. Kontras/Ketegasan
GAMBAR EKSPRESI


A.     Pengertian Gambar Ekspresi

Gambar ekspresi adalah gambar yang  bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si pencipta. Pelukis  yang  sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah, sedangkan pelukis yang sedang gembira akan tercipta karya yang riang. Karya tersebut terlihat pada garis-garis dan pewarnaan.

B.     Pengertian Menggambar dan Melukis :
1.      Menggambar   :           adalah memindahkan bentuk-bentuk yang kita lihat ke dalam bidang gambar.   Bentuknya sama dengan yang kita lihat tanpa memberi rasa pada benda tersebut.
2.      Melukis          : adalah memindahkan bentuk-bentuk yang kita lihat dengan memberi rasa sesuai dengan perasaan pelukis. Bentuk tidak selalu sama dengan yang kita lihat.

C.     Dua Unsur dalam seni lukis
1.      Unsur Phisik : Adalah unsur wujud karya yang bisa kita lihat dengan mata, yaitu :
Garis, bidang, bentuk, warna dan komposisi.
2.        Unsur Psikis : Adalah Unsur kejiwaan yang tersirat di balik unsur Phisik, yaitu :
Daya khayal (imajinasi), ide/gagasan, keindahan (estetis) dan isi pesan/cerita.

Ø  Aliran/Gaya  dalam Seni Lukis
1.            Naturalisme           :  melukis dengan meniru alam  dan mengutamakan keindahan
2.            Realisme                :  melukis dengan meniru alam apa adanya
3.            Empresionisme      :  melukis dengan mengutamakan kesan saja
4.            Ekpresionisme       :  melukis dengan  goresan cepat dan spontan, tegas dan dinamis.         
5.            Abstrak                  :  melukis dengan wujud yang tidak menyerupai alam, tetapi
                                          mengandung makna yang sangat dalam.





GAMBAR BENTUK



Ø  Pengertian Gambar Bentuk         

Menggambar  bentuk  adalah  memindahkan  benda-benda yang  diamati  ke dalam  bidang gambar (2 demensi) sesuai dengan apa adanya. Gambar di ciptakan tanpa memberikan rasa/ekspresi/kejiwaan pada gambar tersebut.

A.     Benda dibedakan 2  macam yaitu :
1.      Kubistis     :  adalah benda yang berbentuk  kotak atau kubus
Ø  Sifat Kubistis   :  Kaku, laki-laki (maskulin)
Ø  Contoh             :  Kotak, kubus, meja, almari

2.      Silindris     : adalah benda yang berbentuk bulat/elips.
Ø  Sifat Silindris   :  Luwes, halus, lentur, perempuan (Feminim)
Ø  Contoh             :  Bola, Ember, gelas, piring, botol

B.     Alat Gambar/Melukis      :  Pensil, pena, cat air, cat minyak, tinta gambar, crayon/pastel, pensil warna, kuas, palet dan lainnya.

C.     Media Gambar/Melukis  :  kertas, kain kanvas, plastic, papan kayu, standard bidang gambar/meja gambar dan lainnya.

 PERSPEKTIF DAN PROYEKSI




Ø  Pengertian Perspektif

Ilmu perspektif adalah ilmu yang mempelajari tentang menggambar benda-benda yang bervolume , berisi, beruang/berongga (Tiga Demensi) pada bidang gambar. Gambar terlihat seperti benda yang sebenarnya sehingga benda mempunyai kesan besar-kecil, jauh-dekat, dalam-dangkal, terang-gelap, tinggi-pendek dan lainnya.

A.    Jenis Gambar Perspetif
1.      Perspektif Katak          :  menggambar benda dari bawah benda (Horison dibawah benda)
2.      Perspektif Biasa           :  menggambar benda tepat depan mata (Benda tepat di Horison)
3.      Perspektif Burung        :  menggambar benda dari atas beda (Horison diatas benda)