Pengertian Seni Secara Umum dan
Sejarahnya Oleh Syawir
Minggu, 07 Mei 2006 07:34:05
|
Kata
"seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya,
walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal
dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/
Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/
seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa
mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah
barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan
makna ini, karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini
akan semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana
terserah mereka.
Berdasarkan
penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada + sejak 60.000 tahun
yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan.
Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan
menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini
mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita
lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni
manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya.
Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah
semat-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah
figure yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan
manusia moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan
untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya
"mungkin". Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin
menemukan hal-hal yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas.
Semua bentuk kesenian paa jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis;
karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana
yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam
Pada
awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama.karya- karya
seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan
identitas pembuatnya. Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu
seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau
bahkan di Indonesia sendiri. Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak
tersebut hanya penjelasan yang menyatakan benda/bangunan tersebut di buat untuk
siapa". Ini pun hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi
sich saya sendiri tidak tahu pasti. Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman
sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis.
Sejak
kapan fungsi individulistis dari seni mulai tampak ?, katanya para sejarawan
lagi, beliau-beliau mengatakan sejak seni memasuki jaman moderen. Kenapa ini
bisa terjadi ? (ini kata saya sedikit mengutip kata-kata para ahli yang
terdahulu). Karena mengikuti pola berfikir manusia yang maunya mencari kebaruan
dan membuat perubahan (entah baik atau buruk).
Begini
ceritanya :Dalam sejarah seni terjadi banyak pergeseran. Sejak renaisans atau
bahkan sebelumnya , basis-basis ritual dan kultis dari karya seni mulai
terancam akibat sekularisasi masyarakat. Situasi keterancaman itu mendorong
seni akhirnya mulai mencari otonomi dan mulai bangkit pemujaan sekular atas
keindahan itu sendiri. Dengan kata lain fungsi seni menjadi media ekspresi, dan
setiap kegiatan bersenian adalah berupa kegiatan ekspresi kreatif, dan setiap
karya seni merupakan bentuk yang baru, yang unik dan orisinil. Karena sifatnya
yang bebas dan orisinal akhirnya posisi karya seni menjadi individualistis.
Seni
pada perkembangannya di jaman moderen mengalami perubahan atau pembagian yakni
seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi seni dan
desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri nama
Theodor Adorno di beri nama "Seni Tinggi" untuk Seni Murni dan "Seni
Rendah" untuk Seni Terapan atau Desain. Karena menurutnya dalam seni
tinggi seorang seniman tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal
(kebutuhan pasar/bertujuan komersial) dalam menciptakan sebuah karya seni/murni
ekspresi, sedangkan seni rupa rendah adalah seni yang dalam penciptaannya
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adorno menganggap seni harus berbeda
harus berbeda dengan benda lain (barang); ia harus mempunyai
"sesuatu". Sesuatu itu tidak sekedar menjadi sebuah komoditas. Karena
sebuah karya atau benda yang sebagai komoditas akan menghancurkan semangat
sosial, pola produksi barang yang menjadi komoditas adalah pola yang ditentukan
dari atas oleh seorang produsen.
Terakhir
kita menuju pada jaman Post-moderen/Kontemporer. Di jaman Kontemporer ini
bentuk kesenian lebih banyak perubahannya baik secara kebendaan atau kajian
estetiknya, yang lebih dahsyat lagi landasan logikanya. Mungkin disini saya
akan memberi sedikit ilustrasi :
Di
era Kontemporer ini aturan-aturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan, yang
dulunya karya seni itu harus menyenangkan, sekarang malah bisa sebaliknya. Yang
dulunya karya seni itu setidaknya masih mempertimabangkan etika sosial, etika
agama atau etika-etika yang lain, namun sekarang mungkin kesemuanya itu bisa
jadi hanya sebagai aturan usang. Radikal,.ya..???. itu hanya kelihatannya ????.
Kondisi
ini terjadi karena seniman sudah pada titik jenuh dan marah
"mungkin". Marah atau jenuh pada siapa :1. Pada lingkungannya atau
pada sesutau yang telah ada2. Atau para seniman marah dan muak pada perlakuan
pasar kapitalismeyang menurutnya terlalu radikal terhadap karya seni. Yang
sedikit-sedikit karya seni itu dinilai dengan nominal. Padahal karya seni itu
sebelum dinilai adalah "nol". Selebihnya adalah makna, ide, representasi,
rekreasi, acuan etik, dokumentasi "politik" dan "sejarah",
perlawanan, luka, kekecawaan, paradigma, atau sekedar main-main belaka, dll
(ini katanya Adi Wicaksono yang sepertinya seorang kritikus seni yang dari
Jogya itu..Lho..!!!!). 3. Atau para seniman marah pada kritikus yang dalam
kritiknya memberikan pemaknaan yang terlalu sembrono sehingga esensi pesan dari
karyanya menjadi tidak-karuan.
Di
era kontemporer ini juga banyak lahir bentuk seni yang baru semisal: 1. Klik
Art : yang dalam pembuatannya seseorang tidak harus membuatnya dengan Hand Made
(melukisnya sendiri). Dalam Klik Art ini siapa saja bisa membuat lukisan dengan
memanfaatkan gambar yang ada atau lukisan orang lain yang mungkin di rubah atau
ditambahi bahkan dikurangi. Tapi perlu di ingat dalam klik art ini kamu harus
bisa mengoperasikan komputer dan progaram- progaramnya yang di gunakan dalam
kegiatan ini, misalnya: Corel Draw, Photosop, atau yang lainnya, begitu.2. Net
Art : adalah bentuk seni yang mana dalam pamerannya dilakukan diruang maya
(Internet), di net art ini kamu bisa mengubah gambarnya juga lho, atau
mengurangi dan menambahi, atau mungkin kamu mangganti ini sial pembuatnya
dengan namamu itu sah-sah saja tidak ada yang melarang kok. Namun perlu di
ingat walaupun kamu merubah atau mengganti inisial pencipta pada karya net art
ini sipembuat akan semakain bangga karena ia merasa menang dan puas karena
karyanya ternyata interaktif dan lebih parah lagi kamu sudah masuk perangkap
permainan sang pembuat. Satu lagi yang terkenal bukan kamu namun si pemilik
situs dimana karya itu di muat,...tahu nggak ////// kapok kon salah' e dewe.
Tapi asik kok coba saja. 3. Vidio Art/vidio instalasi : vidio art ini tidak
beda dengan seni instalasi yang mana dalam aktulisasinya si seniman memanfatkan
teknologi telvisi yang terkoneksi dengan vidio, atau komputer, jadi pesan yang
ingin di sampaikan si kreator itu di serahkan pada seonggok mesin, tapi kadang
si kreator juga menyertakan tubuhnya atau tubuh orang lain, yang sepertinya
kita melihat itu mirip seni pertunjukan, namun ini bukan seni pertunjukan lho,
karena masih ada unsure rupa-nya, namun juga bukan seni rupa lho karana dalam
vidio art ini unsure gerak, bunyi, dan sastra juga di pakai. Dan banyak bentuk
seni-seni yang lain saja sedikit lupa dan sudah capek menyebutkan satu-persatu,
tapi mungkin dari kalian sudah ada yang tahu bahkan lebih tahu dari
say,...he.he..he..e..ee..eeeh.ehhhh.. ehhhk..grokhg. !!!!!!!. huwek cuihhhhhhh.
( Sori ya sedikit agak kopros soale aku wis bosen ngetik)
Yang
jelas pada jaman kontemporer ini sekat antara cabang-cabang seni berusaha
dihilangkan atau bahkan sudah hancur, maksudnya sekat antara cabang seni itu
adalah:...., yang dulunya ada seni rupa sendiri, lantas seni tari, seni musik,
atau mungkin seni-seni yang bau itu Lho !! Yang ada adalah hanya kata dan
bentuk kesenian yang mempunyai hasil atau artefak yang bisa dinikmati,
diapresiasi, diinterprestasi, diperjual belikan atau kalau menurut kamu jelek
bisa di caci maki..bebaslah yang penting tidak sampai menyinggung perasaan yang
membuat, karena apa nanti kamu bisa-bisa di caci maki ganti, atau lebih parah
kamu bisa di-kaplok.
Okey..
Itu cerita saya tentang pengertian seni secara umum beserta sejarahnya
Sumber
: http://endonesa.net/ email
: Sawir@endonesa.net
Pengertian seni , cabang-cabang seni, unsur-unsur
seni, sifat dasar seni secara umum 7.1
Dari
WWW.Crayonpedia.org 8 juni 2009
Untuk
materi ini mempunyai 1 Kompetensi Dasar yaitu:
Kompetensi
Dasar :
- Mengindetifikasikan jenis karya seni rupa terapan daerah setempat
Seni
pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari
kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai,
bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang
menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan
produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium
itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan
dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan,
sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu,
dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu
lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar
merah yang bermaksud cinta).
- Estetika
- Musik
- Seni Rupa
- Seni Pertunjukan
- Seni Tradisional
- Seni Konteporer
Friday,
June 13, 2008
WAWASAN SENI anakciremai.blogspot.com
Wawasan seni adalah pandangan, sikap, pendekatan dan pengertian tentang prinsip berkesenian terhadap karya seni. Wawasan seni penting kita ketahui karena merupakan sikap dan pandangan kita terhadap masalah kesenian. Disini akan diuraikan masalah wawasan seni yang dikaitkan dengan menghayati pengertian seni, fungsi seni, tujuan seni, perkembangan seni dan media seni
A. PENGERTIAN SENI
Istilah seni pada mulanya berasal dari kata Ars (latin) atau Art (Inggris) yang artinya kemahiran. Ada juga yang mengatakan kata seni berasal dari bahasa belanda yang artinya genius atau jenius. Sementara kata seni dalam bahasa Indonesia berasal dari kata sangsekerta yang berarti pemujaan. Dalam bahasa tradisional jawa, seni artinya Rawit pekerjaan yang rumit – rumit / kecil
Wawasan seni adalah pandangan, sikap, pendekatan dan pengertian tentang prinsip berkesenian terhadap karya seni. Wawasan seni penting kita ketahui karena merupakan sikap dan pandangan kita terhadap masalah kesenian. Disini akan diuraikan masalah wawasan seni yang dikaitkan dengan menghayati pengertian seni, fungsi seni, tujuan seni, perkembangan seni dan media seni
A. PENGERTIAN SENI
Istilah seni pada mulanya berasal dari kata Ars (latin) atau Art (Inggris) yang artinya kemahiran. Ada juga yang mengatakan kata seni berasal dari bahasa belanda yang artinya genius atau jenius. Sementara kata seni dalam bahasa Indonesia berasal dari kata sangsekerta yang berarti pemujaan. Dalam bahasa tradisional jawa, seni artinya Rawit pekerjaan yang rumit – rumit / kecil
1. Pengertian menurut para ahli budaya
a. Drs. Popo Iskandar berpendapat, seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat / berkelompok
b. Ahdian karta miharja, seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunyai untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya
c. Ki Hajar Dewantara, seni adalah ….segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, hingga menggerakan jiwa perasaan manusia
d. Plato dan Reuseau berpendapat, seni adalah hasil peniruan dari alam dengan segala seginya
Cabang – cabang seni
Seni berdasarkan bentuk pengungkapannya dibedakan menjadi 2 cabang, yaitu:
a. Seni Tradisional, yaitu bentuk seni yang berpedoman pada suatu aturan / kaidah secara turun temurun, terdiri dari:
1) Seni Primitif, yaitu seni yang lahir dari bentuk kebudayaan yang paling awal dan belum mendapat pengaruh dari luar
2) Seni klasik, yaitu seni yang telah mengalami perkembangan dan penyempurnaan
b. Seni modern, yaitu bentuk seni yang telah mendapat pengaruh dari barat yang mengolah kaidah sebelumnya
c. Seni penglihatan (Visual Art), yaitu seni yang dinikmati lewat mata, contoh, seni patung, film, Tari, pantomim dll
d. Seni pendengaran (Auditory Art), yaitu seni yang di nikmati lewat telinga, contoh; seni musik, puisi, prosa dll
e. Seni penglihatan dan pendengaran (Audiotory Visual Art), yaitu seni yang dinikmati lewat mata dan telinga, contoh seni Tari, seni film, dll
Seni sebagai media pengungkapan terbagi atas 5 cabang yaitu;
a. Seni rupa, yaitu seni yang mengungkapkan melalui media bahan, cat (pewarna), garis dan bentuk
b. Seni musik, yaitu seni yang diungkapkan melalui media bunyi – bunyian atau suara
c. Seni Tari, yaitu media seni yang diungkapkan melalui media gerakan tubuh
d. Senai sastra, yaitu seni yang diungkapkan melalui media kata dan bahasa
e. Seni Teater, yaitu seni yang diungkapkan melalui media kata, gerak, bunyi/suara dan rupa (merupakan seni multimedia)
a. Cabang - cabang seni rupa yaitu:
- Berdasarkan bentuknya yaitu terdiri dari:
1) seni rupa Dwi matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada bidang dua dimensi yang hanya dapat dinikmati hanya dengan satu arah pandangan saja. Contohnya seni lukis, gambar dan grafis
2) seni rupa Tri – Matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada benda yang bisa kita nikmati hasilnya dari berbagai arah pandangan. Contohnya: seni patung seni kerajinan, seni bangunan
- Berdasarkan nilai dan tujuannya terdiri dari :
1) Seni murni (Fine Art), yaitu karya seni yang semata – mata hanya untuk dinikmati nilai seninya secara langsung seperti seni lukis, seni patung, seni Tari, seni musik dll
2) Seni pakai (Applied Art) yaitu karya seni yang memiliki nilai praktis yang dapat dipergunakan untuk kepentingan hidup sehari – hari, contohnya, pakaian, senjata, peralatan rumah tangga dan lain - lain
b. Cabang – cabang seni musik yaitu:
- Berdasarkan bentuknya terdiri :
1) Musik vokal, yaitu musik yang dinyanyikan dengan suara manusia
2) Musik istrumental, yaitu musik yang menggunakan alat yang bergetar
3) Musik campuran, yaitu musik perpaduan antara vokal dan instrumental
- Berdasarkan fungsinya terdiri:
1) Musik untuk upacara, contohnya: Degung Tanjidor dll
2) Musik untuk bela diri, contohnya Pencak Silat dan benjang dll
3) Musik untuk hiburan: contohnya Ogel, Ronggeng Gunung, Longser, Tarling dll
- Berdasarkan bentuknya terdiri dari:
1) Musik Tradisional, contohnya; Calung, Angklung, Degung
2) Musik Modern, contohnya; Symponi, Konset dll
c. Cabang – cabang seni Tari yaitu:
- Berdasarkan fungsinya terdiri dari:
1) Tari upacara (pemujaan/adat), contohnya Tari Dodot (Banten), Tari Sampiung (Rancakalong) dan Tari kengkong
2) Tari Hiburan (Tari pergaulan), contohnya: Tari Jaipong (Sunda), Tayub (Jateng)
3) Tari Pertunjukan, contoh; Tari Ksatria dan Tari Pesona
4) Tari Terapi (untuk penyembuhan), contohnya; Tari Saman (Aceh)
5) Tari pendidikan (terutama di Taman Kanak Kanak), contoh; Tari Ayam Sambung
- Berdasarkan jumlah pelakunya
1) Tari tunggal, contohnya Tari Topeng (Sunda) Tari TRUNAJAYA (Bali), Tari Kelana (Jawa)
2) Tari berpasangan, contoh; Tari Payung dan Serampang Dua Belas (Sumatra), Jaipong (Sunda)
3) Tari Bertiga, contoh; Tari Blancir (Jawa), Tari Lenggong (Bali)
4) Tari Berempat, contoh; Tari Bungko (Sunda), Serimpi (Jawa)
5) Tari Masal/Kelompok (lebih dari 5 penari), terbagi atas:
- Tari Tanpa Lakon, contoh; Tari Rudet (sunda)
- Tari Berlakon (Drama Tari), Wayang Wong (Jawa), Topeng
- Tari Berlakon Kreasi Baru: Jaka Tarub, Sangkuriang dll
d. Cabang – cabang seni Teater, yaitu:
- Berdasarkan bentuknya terdiri atas:
1) Teater Tradisional, contohnya Lenong, Ludruk, Longser
2) Teater klasik, contohnya: Wayang Golek, Wayang Kulit dll
3) Teater transisi/peralihan, contohnya Stambul, Srimulat
4) Teater modern, contohnya: Teater Pelangi dan Teater Monserrat
- Berdasarkan naskahnya terdiri dari:
1) Teater Tragedi, contohnya cerita Sangkuriang
2) Teater Komedi, contohnya : Bunga Rumah Makan karya Utuy Tatang Sontany
3) Teater Absur, contohnya Kapai – Kapai karya Aripin C Noor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar